Penilaian Hasil Belajar
A.
Penilaian Proses belajar
Penilaian
Proses dimaksudkan untuk menilai kualitas pembelajaran dan pembentukkan
kompetensi dasar pada pesrta didik, termasuk bagaimana tujuan-tujuan belajar
direalisasikan. Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan dan
dari segi hasil.
Dari
segi proses, pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila
seluruhnyaatau setidak-tidaknya sebagian besar ( 75% ) peserta didik terlibat
secara aktif, baik fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran, disamping
menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar, dan
rasa percaya diri sendiri.
Sedangkan
dari segi hasil, proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang
positif pada diri peserta didik seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar
( 75% ).
Lebih
lanjut proses pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila masukan
merata, menghasilkan output yang banyak dan bemutu tinggi, serta sesuai dengan
kebutuhan, perkembangan masyarakat dan pembangunan.
B.
Penilaian
Hasil Belajar
Penilaian
hasil belajar dalam KTSP dapat dilakukan dengan penilaian kelas, tes kemampuan
dasar, penilaian akhir satuan pendidikan dan sertifikasi, benchmarking, dan
penilaian program.
· Penilaian
Kelas
Penilaian
kelas dilakukan dengan ulangan harian, ulangan umum dan ujian akhir.
Ulangan
harian dilakukan setiap selesai proses pembelajaran dalam dalam kompetensi
dasar tertentu. Ulangan harian ini terdiri dari seperangkat soal yang harus
dijawab para peserta didik, dan tugas-tugas terstruktur yang berkaitan dengan
konsep yang sedang dibahas. Ulangan harian minimal dilakukan tiga kali dalam
setiap semester. Ulangan harian ini terutama ditunjukan untuk memperbaiki
program pembelajaran, tetapi tidak menutup kemungkinan digunakan untuk
tujuan-tujuan lain, misalnya sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan nilai
bagi para peserta didik.
Ulangan
umum dilaksanakan setiap akhir semester, dengan bahan yang diujikan sebagai
berikut:
1. Ulangan
umum semester pertama soalnya diambil dari materi semester pertama
2. Ulangan
umum semester kedua soalnya merupakan gabungan dari materi semester pertama dan
kedua, dengan penekanan pada materi semester kedua.
Ulangan
umum dilaksanakan secara bersama untuk kelas-kelas paralel, dan pada umumnya
dilakukan ulangan umum bersama, baik tingkat rayon, kecamatan, kodya/kabupaten
maupun provinsi. Hal ini dilakukan terutama dimaksudkan untuk meningkatkan
pemerataan mutu pendidikan dan untuk menjaga keakuratan soal-soal yang
diujikan. Di samping untuk menghemat tenaga dan biaya, pengembangan soal bisa
dilakukan oleh bang soal, dan bisa digunakan secara berulang-ulang selama soal
tersebut amsih layak dipergunakan.
Ujian
akhir dilakukan pada akhir progam pendidikan. Bahan-bahan yang diujikan meliputi
seluruh kompetensi dasar. Yang telah diberikan, dengan penekanan pada
kompetensi dasar yang dibahas pada kelas-kelas tinggi. Hasil evaluasi ujian
akhir ini terutama digunakan untuk menentukan kelulusan bagi setiap peserta
didik, dan layak tidaknya untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat atasnya.
Penilaian
kelas dilakukan oleh guru untuk mengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta
didik, mendiagnosa kesulitan belajar, memberikan umpan balik untuk perbaikan
proses pembelajaran, dan penentuan kenaikan kelas.
1.
Tes Kemampuan Dasar
Tes
kemampuan dasar dilakukan untuk mengetahui kemampuan membaca, menulis, dan
berhitung yang diperlukan dalam rangka memperbaiki program pembelajaran
(program remedial). Tes kemampuan dasar dilakukan pada setiap tahun akhir kelas
III.
2.
Penilaian Akhir Satuan Pendidikan dan
Sertifikasi
Pada
setiap akhir semester dan tahun pelajaran diselenggarakan kegiatan penilaian
guna mendapatkan gambaran secara utuh dan menyeluruh mengebai ketuntasan
belajar peserta didik dalam satuan waktu tertentu. Untuk keperluan sertifikasi,
kinerja, dan hasil belajar yang dicantumkan dalam Surat Tanda Tamat Belajar
tidak semata-mata didasarkan atas hasil penilaian pada akhir jenjang sekolah.
3.
Benchmarking
Benchmarking
merupakan suatu standar untuk mengukur kinerja yang sedang berjalan, proses,
dan hasil untuk mencapai suatu keunggulan yang memuaskan. Ukuran keunggulan
dapat ditentukan di tingkat sekolah, daerah, atau nasional. Penilaian
dilaksanakan secara berkesinambungan sehingga peserta didik dapat mencapai
satuan tahap keunggulan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan usaha dan
keuletannya.
Untuk
dapat memperoleh data dan informasi tentang pencapaian benchmarking tertentu
dapat diadakan penilaian secara nasional yang dilaksanakan pada akhir satuan
pendidikan. Hasil penilaian tersebut dapat dipakai untuk melihat kenerhasilan
kurikulum dan pendidikan secara keseluruhan, dan dapat digunakan untuk
memberikan peringakt kelas, tetapi tidak untuk memberikan nilai akhir peserta
didik. Hal ini dimaksudkan sebagai salah satu dasar untuk pembinaan guru dan
kinerja sekolah.
4.
Penilaian Program
Penilaian
program diakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional dan Dinas Pendidikan
secara kontinu dan berkesinambungan. Penilaian program dilakukan untuk
mengetahui kesesuaian KTSP dengan dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan
nasional, serta kesesuaiannya dengan tuntutan perkembangna masyarakat, dan
kemajuan jaman.
C. Prinsip Penilaian
1. Motivasi
Penilaian berbasis
kelas diarahkan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa melalui upaya
pemahaman akan kekuatan dan kelamahan yang dimiliki baik oleh guru maupun
siswa. Dengan demikian penilaian ini tidak semata mata untuk memberikan angka
sebagai hasil dari proses pengukuran, akan tetapi apa arti angka yang telah
dicapai itu. Siswa perlu memahami makna dari hasil penilaian. Dengan pemahaman
ini diharapkan mereka dapat lebih termotivasi dalam melaksanakan proses
pembelajaran.
2. Validitas
Penilaian diarahkan
bukan semata mata untuk melengkapi syarat administratif saja, akan tetapi diarahkan
untuk memperoleh informasi tentang ketercapaian kompetensi seperti yang
terumuskan dalam kurikulum. Oleh sebab itu, penilaian tidak menyimpang dari
kompetensi yang ingin dicapai. Dengan kata lain penilaian harus menjamin
validitas
3. Adil
Setiap siswa memiliki
kesempatan yang sama dalam proses pembelajaran tanpa memandang perbedaan
sosial-ekonomi,latar belakang budaya dan kemampuan. Oleh karena itulah mereka
juga memiliki kesempatan yang sama untuk dievaluasi. Penilaian berbasis kelas
menenmpatkan posisi siswa dalam kesejajaran, dengan demikian setiap siswa akan
memperoleh perlakuan yang sama.
4. Berkesinambungan
Penilaian berbasis
kelas pada hakikatnya merupakan bagian integral dari proses pembelajaran. Oleh
karena itu penilaian dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan. Penilaian berbasis kelas,tidak pernah
mengenal waktu kapan seharusnya penilaian dilakukan. Mengapa demikian? Oleh
karena penilaian dilakukan untuk memperoleh informasi tentang perkembangan dan
kemajuan siswa dalam pencapaian kompetensi sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan, maka guru harus mengulang kembali, himgga benar-benar kompetensi
itu telah tercapai secara materi.
5. Terbuka
Alat penilaian yang baik adalah alat penilaian
yang dipahami baik oleh penilai maupun
oleh yang dinilai. Siswa perlu memahami jenis atau prosedur penilaian yang akan
dilakukan beserta kriteria penilaian. Keterbukaan ini bukan hanya akan
mendorong siswa untuk memperoleh hasil
yang baik sehingga motivasi belajar mereka akan bertambah juga, akan tetapi sekaligus
mereka akan memahami posisi mereka sendiri dalam pencpaian kompetensi.
6. Bermakna
Penilaian
berbasis kelas harus tersusun dan terarah, sehingga hasilnya benar-benar
memberikan makna kepada siswa itu sendiri. Melalui penilaian berbasis kelas,
siswa akan mengetahui posisi mereka dalam perolehan kompetensi. Disamping itu
mereka juga akan memahami kesulitan-kesulitan yang dirasakan dalam mencapai
kompetensi. Dengan demikian hasil penilain itu juga bermakna bagi guru termasuk
bagi orang tua dalam memberikan bimbingan kepada setiap siswa dalam upaya
memperoleh komptensi sesuai dengan target kurikulum.
7.
Menyuluruh
Kurikulum
berbasis kompetensi diarahkan untuk perkembangan siswa secara utuh, baik
perkembangan kognitf, afektif, maupun, psikomotorik. Oleh sebab itu, gur dalam
melaksanakan penilaian berbasis kelas perlu menggunakan ragam penilaian
misalnya, Tes, penilaian produk, skala sikap, penampilan, dan lain
sebagainya.Hal ini sangat penting, oleh sebab hasil penilaian harus memberikan
informasi secara uth tentang perkembangan setiap aspek.
8.
Edukatif
Hasil
penilaian berbasis kelas tidak semata mata diarahkan untuk memperoleh gambaran
kemampuan siswa dalam pencapaaian kompetensi melalui angka yang diperoleh ,
akan tetapi hasil penilaian harus memberikan umpan baik untuk memperbaiki
proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru maupun siswa, sehingga hasil
belajar akan lebih optimal. Dengan demikian, proses penilaian tidak semata mata
tanggung jawab guru, akan tetapi juga merupakan tanggung jawab siswa. Artinya
siswa harus ikut terlibat dalam proses penilaian, sehingga mereka menyadari
bahwa penilaian adalah bagian dari proses pembelajaran.
D.
Tekhnik
Penilaian Tes dan Non Tes
1. Tes
Tes merupakan alat atau
tekhnik penilaian yang sering digunakan oleh setiap guru. Tes adalah tekhnik
penilaian yang bisa digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam pencapaian
suatu kompetensi tertentu. Hasil tes bisa diolah secara kuantitaif, oleh karena
itu hasil dari suatu tes berbentuk angka. Berdasarkan angka itulah selanjutnya
ditafsirkan tingkat penguasaan kompetensi siswa.
Proses pelaksanaan tes
dilakukan setelah berakhir pembvahasan satu pokok bahasan, atau setelah satu
caturwulan atau satu semester. Dilihat dari fungsinya, tes yang dilaksanakan
setelaha selesai satu caturwulan atau semester, dinamakan tes sumatif. Hal ini
disebabkan hasil dari tes itu digunakan untuk menilai keberhasilan siswa dalam
penguasaan suatu kompetensi untuk mengisis buku kemajuan belajar ( nilai raport
). Sedangkan tes yang dilaksanakan setelah selesai proses belajar mengajar atau
mungkin stelah selessai satu pokok bahasan dinamakan tes formatif, oleh karena
fungsinya bukan untuk melihat keberhasilan siswa akan tetapi digunakan sebagai
umpan balik untuk melihat perbaikan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh
guru.
a. Kriteria
Tes
Sebagai alat ukur dalam
proses evaluasi , tes harus memiliki dua kriteria yaitu kriteria validitas dan
realibilitas. Tes sebagai alat ukur dikatakan memiliki tingkat
validitasseandainya dapat mengukur apa yang hendak di ukur. Misalnya,
seandainya guru ingin mengukur tingkat keterpahaman siswa tentang materi
pelajaran “ A ‘ , maka soal soal tes harus berisikan item-item tentang “ A “
bukan soal-soal yang berisi tentang “ B ” , seandainya guru ingin mengukur
kompetensi siswa dalam mengoperasikan sutau produk teknologi, misalnya
komputer, maka tes sebagai alat ukur adalah tes keterampilan tentang bagaimana
mengoperasikan komputer. Tidak dikatakan tes memiliki tingkat validitas
seandainya yang hendak diukur kompetensi mengoperasikan sesuatu, akan tetapi
yang digunakan adalahtes tertulis yang mengukur keterpahaman suatu konsep.
Tes memiliki tingkat
realibilitas atau keandalan jika tes tersebut dapat menghasilkan informasi yang
konsisten. Misalnya jika suatu tes diberikan pada sekolompok siswa yang sama
pada saat yang berbeda, maka hasilnya akan relatif sama.
Ada beberapa teteknik
untuk menentukan tingkat reliabilitas tes. Pertama, dengan tes-retes, yaitu
dengan mengorelasikan hasil testing yabg pertama dengan hasil testing yang
kedua. Kedua, dengan mengolerasikan hasil testing antara item genap dan item
ganjil ( oodeven method ). Ketiga, dengan memecah hasil testing menjadi dua
bagian, kemudian keduanya dikolerasikan.
b. Jenis-jenis
Tes
Jenis tes dapat ditinjau dari beberapa
segi.
1. Tes
Berdasarkan Jumlah Peserta
Berdasarkan jumlah
peserta, tes hasil belajar dapat dibedakan menjadi tes kelompok dan tes
individual. Tes kelompok adalah tes yang dilakukan terhadap sejumlah siswa
secara bersama-sama, sedangkan tes individual adalah tes yang dilakukakan
kepada siswa
secara perorangan.
2. Tes
Standar dan Tes Buatan Guru.
Dilihat dari
penyusunannya, tes juga dapat dibedakan menjadi tes buatan guru dan tes
standar. Tes buatan guru disusun untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan
oleh guru yang bersangkutan. Misalnya untuk mengumpulkan informasi tentang
tingkat kompetensi akademik atau tingkat penguasan materi pelajaran siswa yang
diajarnya, atau untuk melihat efektivitas proses pembelajaran telah
dilaksanakan. Tes uatan guru, biasa tidak terlalu memperhatikan tingkat
validitas dan tingkat realibitas. Hal ini disebabkan, tes buatan guru hanya
mencakup materi yang terbatas.
Tes standar adalah tes
yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa sehingga berdasarkan kemampuan
tersebut tes standar dapat memprediksi keberhasilan belajar siswa pada masa
yang akan datang. Tes standar biasanya digunakan untuk kepentingan seleksi,
misalnya seleksi mahasiswa baru, seleksi untuk pegawai, dan lain sebagainya.
Sebagai tes yang berfungsiuntuk mengukur kemampuan, maka suatu tes standar
harus memiliki validitas dan realibitas
melalui serangkaian uji coba, serta memiliki tingkat kesulitan dan daya
pembeda.
3. Tes
Berdasarkan Pelaksaannya.
` Dilihat
dari cara pelaksanakanya, tes dapat
dibedakan menjadi tulisan, tes lisan, dan tes perbuatan. Tes tulisan
atau yang sering disebut juga tes tertulis, adalah tes yang dilakukan dengan
cara siswa menjawab sejumlah item soal dengan cara tertulis. Ada dua jenis tes
objektif. Tes esai adalah bentuk tes
dengan cara siswa diminta untuk menjawab pertanyaan secara terbuka yaitu
menjelaskan atau menguraikan melalui kalimat yang disusunnya sendiri. Tes esai
dapat menilai proses mental siswa terutama dalam hal kemampuan menyusun jawaban
secara sistematis, kesanggupan menggunakan bahasa dan lain sebagainya.
Tes
objektif adalah bentuk tes yang mengharapkan siswa memilih jawaban yang sudah
ditentukan. Misalkan bentuk tes benar-salah(BS)
tes pilihan ganda (multiple choice), menjodohkan(matching), dan bentuk
melengkapi (completion).
Tes lisan adalah bentuk
tes yang menggunakan bahasa secara lisan. Tes ini bagus untuk menilai kemampuan
nalar siswa. Melalui bahasa secara verbal, penilaian dapat mengetahui secara
mendalam pemahaman siswa tentang sesuatu yang di evaluasi, yang bukan hanya
pemahaman tentang konsep yang lain, bahkan penilai juga dapat dilakukan
manakala yang jumlah siswa yang evaluasi sedikit, serta menilai sesuatu yang
tidak terlalu luas akan tetapi mendalam.
Tes
perbuatan(performance) adalah tes dalam bentuk peragaan. Tes ini cocok manakah
kita ingin mengetahui kemampuan dan keterampilan seseorang mngenai sesuatu
alat, dan lain sebagainya.
2. Non
Tes
Non –tes adalah alat
evaluasi yang biasanya digunakan untuk menilai aspek tingkah laku termasuk
sikap, minat, dan motivasi. Ada beberapa jenis non-te sebagai alat evaluasi
diantaranya,wawancara,obsevasi, studi kasus, skala penilaian.
1. Obsevasi
Obsevasi adalah teknik
penilaian dengan cara mengamati tingkah laku pada suatu situasi tertentu. Ada
dua jenis obsevasi yaitu observasi partisipasif dan non-partisipasif. Observasi
partisipasif adalah observasif yang dilakukan dengan menempatkan observer
sebagai bagian dari kegiatan dimana observasif itu dilakukan. misalkan ketika
observasif ingin mengumpulkan informasi bagaimana aktifitas siswa dalam
kegiatan diskusi, maka sambil mengamati pengamatan, observer juga merupakan
bagian dari peserta diskusi. Observasi semacam ini memiliki kelebihan, di
antaranya yang diobsevasi akan bersikap dan berperilaku wajar, sebab dirinya
tidak akan merasa dirinya diobservasi.
Observasi
non-partisipasif adalah observasinya yang dilakukan dengan cara observer murni
sebagai pengamat. Artinya, observer dalam melakukan pengamatan, tidak aktif
sebagai bagian dari kegiatan itu, akan tetapi ia berperan semata-mata hanya
sebagai pengamat saja. Oleh sebab itu, salah satu itu, salah satu kelemahan
obsevasi non-partisipasif adalah kecendrungan yang diobservasi untuk berprilaku
dibuat-buat sangat tinggi.
Observasi juga dapat
dilakukan terhadap kelompok yang kemudian dinamakan observasi kelompok dan
obsevasi yang dilakukan terhadap siswa secara individual atau disebut dengan
observasi individual. Apakah kita akan melakukan observasi kelompok atau
individu, sangat tergantung kepada tujuan kepada tujuan observasi yang akan dilakukan.
Untuk
kepentingan observasi, kita perlu membuat pedoman observasi misalnya dalam ceklist, catatan anekdot, skala
penilaian.
a.
Ceklist
Ceklist
atau daftar cek adalah pedoman observasi yang berisikan
daftar dari semua aspek yang akan diobservasi, sehingga observer tinggal
memberi tanda ada atau tidak adanya dengan
tanda cek(V) tentang aspek yang diobservasi.
Ceklist
merupakan
alat observasi yang praktis untuk digunakan, sebab semua aspek yang akan
dievaluasi sudah ditentukan terlebih dahulu. Ada dua bentuk ceklist, yaitu bentuk individual dan
berbentuk kelompok. Ceklist individual digunakan untuk mencatat ada atau tidak
adanya aspek yang dievaluasi pada seseorang, sedangkan ceklist kelompok
digunakan untuk mencatat kegiatan individu dalam suatu kelompok.
Contoh
format ceklist dapat dilihat di bawah ini :
Tabel
ceklist individual
|
Nama Observant :
No. Stb :
Tempat
Observasi :
Waktu
Observasi :
Observer :
Topik
Observasi : Aktivitas siswa ketika
mengikuti pembelajaran di dalam kelas
|
Tabel
10-2
Contoh
Ceklist Kelompok
|
Jenis
Kegiatan : Diskusi Kelompok
Tempat
Observasi : .............................
Waktu
Observasi :
.............................
Nama
Observer : .............................
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
b.
Catatan Anekdot
Catatan
anrkdot adalah alat observasi untuk mencatat kejadian-kejadian yang sifatnya
luar biasa, sehingga dianggap penting. Dalam penilaian seperti studi kasus catatan anekdot ini sangat diperlukan untuk
mengumpulkan data-data yang dianggap penting dari kasus yang sedang diteliti.
Agar data yang diperlukan itu butuh sebaknya peneliti mencatat ketika kejadian
berlangsung, jangan ditunda.
c.
Skala Penilaian
Skala
Penilaian pada dasarnya hampir sama dengan daftar cek, hanya aspek yang
diteliti/diobservasi dijabarkan ke dalam bentuk skala atau kriteria-kriteria
tertentu. Dengan demikian data yang diperoleh akan lebih halus, sebab dengan
skala penilaian bukan hanya mencatat ada atau tidak adanya gejala/tindakan
tertentu seperti pada daftar cek, akan tetapi sampai di manakah gejala itu
muncul. Oleh sebab itu, observer perlu memahami aspek-aspek yang akan
diobservasi secara mendalam sehingga tidak ragu-ragu dalam penilaian.
Skala penilaian dapat dibagi kedalam 3
bentuk,yaitu bentuk kategorri, numerical, dan bentuk grafis. Skala penilaian
bentuk kategori, kriteria penilaiabn dijabarkan
kedalam bentuk kualitif seperti, selalu, kadang-kadang, tidak pernah.
Observer tinggal memberi penilaian pada kriteria tersebut sesuai dengan hasil
pengamatan.
Skala penilaian menurut ukuran angka hampir
sama dengan bentuk kategori, perbedaannya dalam alternatif penilaian diganti dengan nomor. Misalkan
untuk kategori selalu diberi nomor 2, kategori kadang-kadang diberi nomor 1,
dan tidak pernah diberi nomor 0. Dengan demikian observer tinggal membubuhkan
pada angka tersebut sesuai dengan hasil
pengamatannya. Dalam skala penilaian bentuk grafis baik secara vertikal maupun
horizontal. Contoh dari skala penilaian disajikan dibawah ini:
Tabel 10-3
Contoh skala penilaian
|
Nama Observant :
No. Stb :
Tempat
Observasi :
Waktu
Observasi :
Observer :
Topik
Observasi : Aktivitas siswa dalam
kegiatan diskusi kelompok
|
2.
Wawancara
Wawancara
adalah komunikasi langsung antara yang mewancarai dan yang diwancarai. Dilihat
dari sifatnya, ada 2 jenis wawancara yaitu, wawancara langsung dan wawancara
tidak langsung. Dikatakan wawancara langsung manakalapewawancara melakukan
komunikasi dengan subjek yang ingin di evaluasi.
Sedangkan
wawancara tidak langsung, dilakukan manakala pewancara ingin mengumpulkan data
subjek melalui perantara. Misalkan ketika ingin mengumpulkan informasi tentang kebiasaan
siswa dalam belajar, maka dikatakan wawancara langsung apabila wawancara
dilakukan dengan siswa yang bersangkutan sedangkan manakala wawancara dilakukan
dengan oranglain misalnya dengan orang tua siswa yang bersangkutan dikatakan
wawancara tidak langsung.
Dilihat dari cara pelaksanaannya
wawancara juga dapat dibedakan antara wawancara insidental dan wawancara
berencana. Wawancara insidental adalah wawancara yang dilakukan sewaktu-waktu
apabila dianggap perlu, sedangkan wawancara berencana adalah wawancara yang
dilaksanakan secara formal, direncanakan waktu, tempt serta materi
wawancaranya.
3. Penilaian
produk
Penilaian produk adalah
bentuk penilaian yang digunakan untuk melihat kemampuan siswa dalam
menghasilkan suatu karya tertentu. Penilaian produk dilakukan pada setiap
tahapan. Mulai tahapan merncanakan ide-ide untuk membuat suatu produk, tahapn
pelaksanaan, misalkan bagaimana siswa memilih dan menggunakan alat yang
dibutuhkan untuk menghasilkan sesuatu dan tahap akhir dengan melihat hasil
karya siswa yang telah selesai di produksi.
4.
Penilaian portofolio
Penilaian portofolio
adalah penilaian terhadap karya-karya siswa selama proses pembelajaran yang
tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang dikumpulkan selama periode
tertentu dan digunakan untuk memantau perkembangan siswa baiak mngenai pengetahuan,
keterampilan, maupun sikap siswa terhadap mata pelajaran yang bersangkutan.
Dalam kurikulum
berbasis kompetensi, penilaian portofolio merupakan jenis penilaian yang
diharapkan dapat diterapkan oleh setiap guru. Mengapa demikian? Sebab penilaian
portofolio merupakan penilaian yang dilakukan secra terus menerus untuk melihat
perkembangan kemampuan siswa seara utuh. Dalam buku ini penilaian portofolio
dibahas secara tersendiri.
E.
Instrumen Penilaian
Intrumen
Penilaian terbagi menjadi 3 yaitu :
1.
Sikap
a.
Observasi
b.
Penilaian diri
c.
Penilaian
antar peserta didik
d.
Jurnal
|
Kompetensi
|
Teknik
|
Bentuk Instrumen
|
|
Sikap
|
Observasi
(langsung atau tidak langsung)
|
Pedoman
observasi
Daftar
cek dan skala penilaian
disertai
rubrik
|
|
Penilaian
Diri
|
Lembar
Penilaian Diri
|
|
|
Penilaian
Teman sejawat (peer evaluation)
|
Lembar
penilaian teman sejawat
|
|
|
Jurnal
|
Lembar
Jurnal
|
Pedoman
Observasi Sikap Spiritual
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap
spiritual peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap
spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut
:
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai
pernyataan
3 = sering,
apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 =
kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak
pernah, apabila tidak pernah melakukan
Nama Peserta Didik :
………………….
Kelas :
………………….
Tanggal Pengamatan :
…………………..
Materi Pokok :
…………………..
|
No
|
Aspek
Pengamatan
|
Skor
|
|||
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
|
1
|
Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
|
||||
|
2
|
Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
|
||||
|
3
|
Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan
pendapat/presentasi
|
||||
|
4
|
Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap Tuhan
saat melihat kebesaran Tuhan
|
||||
|
5
|
Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu
pengetahuan
|
||||
|
Jumlah Skor
|
|||||
Pedoman Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala
1 sampai 4
Perhitungan skor akhir
menggunakan rumus :
Contoh
:
Skor diperoleh 14, skor
tertinggi 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir :
Peserta didik memperoleh
nilai :
Sangat Baik : apabila memperoleh skor A – dan A
Baik : apabila memperoleh skor B - , B, dan B +
Cukup : apabila memperoleh
skor C -, C, dan C +
Kurang : apabila memperoleh skor D dan D +
Contoh format Jurnal
Nama :
....................
Kelas :
....................
|
Hari,
Tanggal
|
Kejadian
|
Keterangan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Lembar Pengamatan Sikap
Kelas :.........................
Hari, Tanggal :.........................
Materi Pokok :.........................
|
No
|
Nama Siswa
|
Sikap
|
Keterangan
|
||||||
|
Jujur
|
Disiplin
|
Tanggung Jawab
|
Toleransi
|
Gotong Royong
|
Santun
|
Percaya Diri
|
|||
2.
Pengetahuan
Teknik Intrumen Penilaian
|
Kompetensi
|
Teknik
|
Bentuk Instrumen
|
|
Pengetahuan
|
Tes
Tulis
|
PG,
Isian, Jawaban singkat, menjodohkan, benar-salah, uraian
|
|
Tes
Lisan
|
Daftar
pertanyaan
|
|
|
Penugasan
|
Lembar
penugasan (PR, kliping)
|
Contoh Pengolahan Nilai Rapor
|
KD
|
Skor
|
Skor Akhir
|
||
|
Tes
|
Penugasan
|
Skala 1 - 100
|
Skala 1 - 4
|
|
|
3.1
|
84
|
90
|
86
|
3.44
|
|
3.2
|
76
|
84
|
79
|
3.16
|
|
3.3
|
80
|
70
|
77
|
3.08
|
|
3.4
|
84
|
87
|
85
|
3.40
|
|
Rata-Rata Skor
Akhir
|
3.22
|
|||
Deskripsi Catatan :
Menguasai semua kompetensi
dengan baik terutama dalam memahami aspek ruang dan waktu serta pengertian
dinamika interaksi manusia.
3.
Keterampilan
Teknik dan
Instrumen Penilaian
|
Kompetensi
|
Teknik
|
Bentuk Instrumen
|
Contoh
|
|
Keterampilan
|
Tes Praktik
|
Daftar cek, skala penilaian
|
Bermain peran, IPA, Shalat, Olah raga,
Membaca, Menyanyi
|
|
Proyek
|
Daftar cek, skala penilaian
|
Bakti sosial, pentas seni, Penghijauan
|
|
|
Portofolio
|
Daftar cek, skala penilaian
|
Makalah, Piagam, Kumpulan Puisi, Laporan
Penelitian
|
Secara
umum terdapat berbagai teknik penilaian yang dapat digunakan, antara
lain.
1.
Tes (tertulis, lisan, dan praktik atau unjuk kerja).
2.
Teknik observasi atau pengamatan yang dilakukan selama pembelajaran
berlangsung dan/atau di luar pembelajaran.
3.
Teknik pemberian tugas untuk perorangan atau kelompok yang dapat berbentuk
tugas rumah dan/atau proyek.
Di
dalam Buku Panduan Guru ini, teknik penilaian yang dikembangkan, yaitu.
1.
Tes (tertulis dan unjuk kerja)
2.
Observasi (pengamatan)
3.
Portofolio
F.
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
2013
Satuan
Pendidikan : SDN
Kliwed 1
Kelas
/ Semester : 1 /1
Tema : Diriku (Tema 1)
Sub
Tema : Aku dan Teman Baru (Sub Tema 1)
Pembelajaran
ke : 1
Alokasi
waktu : 1 Hari
A. KOMPETENSI INTI
1.
Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya.
2.
Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman dan guru.
3.
Memahami pengetahuan faktual dengan cara
mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah.
4.
Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa
yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR
PPKn
4.2.
Melaksanakan tata tertib di rumah dan di sekolah.
Bahasa Indonesia
4.4.
Menyampaikan teks cerita diri/personal tentang keluarga secara mandiri dalam
bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi
dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian.
PJOK
4.3 Mempraktikkan pola gerak dasar
manipulatif yang dilandasi konsep gerak dalam berbagai bentuk permainan sederhana dan
atau permainan tradisional.
SBdP
4.1.
Menggambar ekspresi dengan mengolah garis, warna dan bentuk berdasarkan
hasil pengamatan di lingkungan sekitar.
C. INDIKATOR
PPKn
Menjalankan
peraturan pada permainan di sekolah.
Bahasa
Indonesia
Memperkenalkan
diri dengan menyebutkan nama lengkap.
Memperkenalkan
diri dengan menyebutkan nama panggilan.
Menyebutkan nama temannya.
PJOK
Melakukan
gerakan melempar.
Melakukan gerakan menangkap.
SBdP
Memberi hiasan pada kartu nama.
D.
TUJUAN
1. Setelah mengikuti permainan lembar bola,
siswa dapat memperkenalkan diri dengan
menyebutkan nama panggilan secara benar.
2. Dengan melakukan permainan siswa dapat
menyebutkan nama lengkap dengan benar.
3.
Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menghias kartu nama dengan
rapi.
E. MATERI
Buku
siswa hal. 1
teks
dan nama-nama teman Udin
Permainan
memperkenalkan diri,
Lirik
lagu “Siapa Namamu”
F.
PENDEKATAN
& METODE
Pendekatan
: Scientific
Strategi : Cooperative Learning
Teknik : Example Non Example
Metode : Penugasan, Tanya Jawab,
Diskusi dan Ceramah
G. KEGIATAN
PEMBELAJARAN
|
Kegiatan
|
Deskripsi Kegiatan
|
Alokasi
Waktu
|
|
Kegiatan
Pendahuluan
|
Mengajak semua
siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing, dilanjutkan dengan
Pembacaan Teks Pancasila.
Guru memberikan
salam dan mengajak berdoa.
Melakukan
komunikasi tentang kehadiran siswa.
Mengajak
berdinamika dengan tepuk kompak/dinamika dan lagu yang relevan.
Guru menyiapkan
fisik dan psikhis anak dalam mengawali kegiatan pembelajaran serta menyapa
anak.
Menyampaikan tujuan
pembelajaran hari ini.
|
10
menit
|
|
Kegiatan
Inti
|
Teman Baru
1. Pada awal pelajaran, guru memperkenalkan diri kepada
siswa.
2. Guru meminta siswa membuka buku siswa hal. 1 dan
membacakan teks dan nama-nama teman Udin.
3. Guru menunjukkan cara berkenalan, seperti yang
dilakukan Edo dan Beni di buku siswa hal. 2.
4. Siswa diajak untuk saling berkenalan melalui sebuah
permainan lempar bola dan menjelaskan aturan bermainnya yaitu siswa diminta
melingkar (boleh duduk atau berdiri).
5. Permainan dimulai dari guru dengan memperkenalkan
diri, ”Selamat pagi, nama saya Ibu/Bapak.... nama panjang.... biasa dipanggil
Ibu/Bapak.... kemudian, melempar bola
pada salah satu siswa (hindari pelemparan bola dengan keras)
6. Siswa yang berhasil menangkap bola harus
menyebutkan nama lengkap dan nama panggilan.
Kemudian, dia
melempar kepada teman lain. Teman yang menangkap lemparan bola, menyebutkan
nama lengkap dan nama panggilan.
7. Demikian seterusnya hingga seluruh siswa
memperkenalkan diri.
8. Setelah semua memperkenalkan diri, guru mengajak
siswa untuk bernyanyi sambil mengingat kembali nama-nama teman di kelas. Guru
menggunakan lagu yang ada di buku siswa.
Lirik lagu “Siapa
Namamu”
Ciptaan A.T. Mahmud
1 2 / 3 . / 3 4 / 5
./
Sia pa kah na ma mu
5 4 / 3 . / 3 3 /1
. //
Na ma ku
............. (sebutkan nama anak)
9. Siswa berada pada posisi lingkaran. Guru menyanyi
sambil menepuk salah satu siswa, lalu siswa itu menyebutkan namanya. Lalu
siswa tersebut sambil menyanyi “Siapakah Namamu” menepuk teman di sebelahnya
dan teman tersebut menyebutkan namanya sambil mengikuti irama
lagunya dan seterusnya.
10. Kegiatan ditutup dengan diskusi pentingnya saling
mengenal, dimulai dari mengenal nama.
Menghias Kartu Nama
1. Guru menjelaskan bahwa untuk dapat mengenal nama
teman, kita bisa juga menggunakan kartu nama.
2. Guru menyampaikan bahwa siswa akan membuat kartu
nama mereka masingmasing.
3. Guru membagikan potongan-potongan karton dengan nama
masing-masing siswa.
4. Guru menunjukkan kartu namanya sendiri yang sudah
dibuat sebelumnya sebagai contoh.
5. Siswa diminta untuk menghias dan atau mewarnai kartu
nama mereka masingmasing.
6. Siswa diminta menggunakan kartu namanya selama
berada di sekolah atau menempelkan semua kartu nama di kelas.
|
150
menit
|
|
|
||
|
Kegiatan
Penutup
|
Siswa melakukan perenungan tentang kegiatan
pembelajaran hari ini. Siswa menuliskan hal-hal yang telah mereka pelajari,
kesulitan yang mereka alami, serta hal lain apa yang ingin mereka pelajari
lebih lanjut. Guru mengajak siswa untuk mendiskusikan perenungan dengan
mengajak siswa membacakan jawaban mereka. Siswa diberikan kesempatan berbicara/bertanya dan
menambahkan informasi dari siswa lainnya. Guru menyampaikan pesan moral hari
ini dengan bijak.
Salam dan do’a penutup.
|
15
Menit
|
H. SUMBER DAN
MEDIA
·
Diri anak, Lingkungan keluarga, dan
Lingkungan sekolah.
·
Buku Pedoman Guru Tema 1 Kelas 1 dan Buku
Siswa Tema 1 Kelas 1 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2013).
·
Buku Pengembangan Diri Anak.
·
Sumber Motivasi/Inspirasi Hidup:
http://rokhmaninstitute.blogspot.com/
·
Video/slide/buklet/pamflet/gambar tentang Aku dan Teman Baru.
Bola plastik atau bola dari kertas bekas yang dibuat menjadi bentuk
bola.
Karton/kertas/kardus bekas yang sudah
dipotong- potong dan diberi nama masing- masing siswa.
Pensil
warna/spidol yang bisa digunakan untuk menghias kartu yang sudah disediakan.
Tali/peniti/alat
lain untuk memasangkan kartu nama.
I. PENILAIAN
- Prosedur Penilaian
a. Penilain Proses
Menggunakan
format pengamatan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran sejak dari kegiatan
awal sampai dengan kegiatan akhir.
b. Penilaian Hasil Belajar
Menggunakan
instrumen penilaian hasil belajar dengan tes tulis dan lisan (terlampir).
- Instrumen Penilaian
a. Penilaian Proses
1)
Penilaian Kinerja.
2)
Penilaian Produk.
b. Penilaian Hasil Belajar
·
Pilihan ganda.
·
Isian singkat.
·
Esai atau uraian.
Instrumen
Penilaian :
1. Instrumen
tes tertulis dalam bentuk soal.
Penilaian dilakukan dengan cara menghitung jumlah jawaban benar
dari soal
yang tersedia.
5. Instrumen
unjuk kerja dalam bentuk Rubrik Penilaian.
Contoh Rubrik Penilaian Membuat Kartu Nama
|
No
|
Kriteria
|
Baik
Sekali
4
|
Baik
3
|
Cukup
2
|
Perlu
Bimbingan
1
|
|
1
|
Komponen
kartu nama
|
Komponen (gambar atau foto diri, hiasan,dan bentuk
ang unik
|
Memenuhi 2 dari 3 komponen
|
Memenuhi 1 dari 2 komponen
|
Tidak memenuhi 3 komponen
|
|
2
|
Jumlah warna yang digunakan
|
Menggunakan 4 warna atau lebih
|
Menggunakan 3 warna
|
Menggunakan 2 warna
|
Menggunakan 1 warna
|
Catatan: jumlah kriteria dapat
dikembangkan sesuai dengan tujuan penilaian
Cara Penilaian Membuat Kartu Nama
|
No.
|
Nama Siswa
|
Perolehan Skor
|
|
|
Kriteria 1
|
Kriteria 2
|
||
|
1
|
Rizky
|
4
|
3
|
|
2
|
Ria
|
4
|
4
|
|
|
Dan seterusnya
|
|
|
Rumus
perhitungan sebagai berikut :
|
|
X 100
|
|
Skor Ideal
|
|
Keterangan:
•
Jumlah skor yang diperoleh siswa adalah jumlah skor yang diperoleh siswa dari
kriteria
1 dan kriteria 2.
•
Skor ideal adalah perkalian dari banyaknya kriteria dengan skor tertinggi.
Pada
contoh ini, skor ideal = 2 X 4 = 8.
Perhitungan
nilai akhir siswa:
·
Beni :
= 87,5
·
Dayu :
3.
Instrumen Observasi berbentuk Lembar Pengamatan.
Contoh
lembar Pengamatan Kegiatan Permainan
|
No
|
Kriteria
|
Terlihat
(
|
Belum
Terlihat (
|
|
1
|
Siswa
mampu mengikuti intruksi guru
|
|
|
|
2
|
Siswa
terlibat aktif dalam permainan
|
|
|
|
3
|
Siswa
mengungkapkan perasaan dan pendapatnya setelah melakukan kegiatan permainan
|
|
|
Catatan: guru memberikan tanda
(
) pada setiap kriteria sesuai dengan kinerja siswa
Hasil
Pengamatan Kegiatan Permainan
|
No.
|
Nama Siswa
|
Kriteria 1
|
Kriteria 2
|
Kriteria 3
|
||||
|
Terlihat (
|
Tidak Terlihat (
|
Terlihat (
|
Tidak Terlihat (
|
Terlihat (
|
Tidak Terlihat (
|
|||
|
1
|
Beni
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Bayu
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Siti
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Udin
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Dan seterusnya
|
|
|
|
|
|
|
|
Catatan:
guru memberikan tanda (
) pada setiap kriteria sesuai dengan kinerja siswa
II. Penilaian
Sikap atau Karakter Siswa
1. Pada
semester I, berbagai sikap atau nilai karakter yang akan dikembangkan
meliputi: jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya
diri, patuh terhadap
tata tertib, teliti, kasih sayang, kerja sama, menghargai, dan
sebagainya.
2. Untuk
mencapai sikap atau nilai karakter tersebut, selain dilakukan secara
tidak langsung melalui berbagai aktivitas pembelajaran yang
dilakukan, guru
diharapkan dapat melakukan
penilaian secara langsung atas ketercapaian nilai
karakter
tertentu pada diri siswa. Langkah-langkah di bawah ini dapat dijadikan
pertimbangan
untuk melakukan penilaian.
a.
Mengingat kendala yang ada, terutama ketersediaan waktu, maka dalam
1
semester, guru dapat menentukan 2 atau 3 nilai karakter yang akan
dikembangkan
dan dinilai secara langsung. Jenis karakter yang akan
dikembangkan,
hendaknya menjadi keputusan sekolah, meskipun tidak
menutup
kemungkinan, dalam satu kelas ada tambahan 1 atau 2 nilai karakter
lain,
sesuai dengan kebutuhan di kelas tersebut.
b.
Misalnya dalam 1 semester ini, nilai karakter yang akan dikembangkan adalah
•
Disiplin
•
Kerja sama
•
Percaya diri
c.
Setiap karakter dibuatkan indikator. Contoh indikator disiplin dapat dilihat
pada
tabel berikut ini.
|
Nilai Karakter yang dikembangkan
|
Definisi
|
Indikator
|
|
|
Disiplin
|
Ketaatan atau kepatuhan terhadap peraturan
|
1. Kehadiran ke sekolah tepat waktu
|
|
|
2. Senantiasa menjalankan tugas piket
|
|||
|
3. Menyelesaikan tugas sesui waktu yang disepakati
|
d.
Kembangkan instrumen penilaian, misalnya lembar pengamatan.
Contoh
Lembar Pengamatan
Bulan
: ............. 2013
Nilai
Karakter yang Dikembangkan : Disiplin
|
No
|
Nama
|
Perkembangan
|
Ket
|
||||||||||||||||
|
Minggu I
|
Minggu II
|
Minggu III
|
Minggu IV
|
||||||||||||||||
|
BT
|
MT
|
MB
|
SM
|
BT
|
MT
|
MB
|
SM
|
BT
|
MT
|
MB
|
SM
|
BT
|
MT
|
MB
|
SM
|
||||
|
1
|
Beni
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Dayu
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Siti
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Udin
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Dst.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Catatan
: Guru memberikan tanda (
) pada setiap kriteria sesuai dengan nilai karakter yang muncul dari
siswa
/MI
Keterangan
:
Tahapan
perkembangan nilai karakter sebagaimana tercantum dalam Kerangka Acuan
Pendidikan
Karakter (Kemendiknas, 2010) meliputi:
BT: Belum
Terlihat,
apabila
peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda awal perilaku yang
dinyatakan
dalam indikator karena belum memahami makna dari nilai itu (Tahap
Anomi).
MT: Mulai
Terlihat ,
apabila
peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda
awal
perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten karena
sudah
ada pemahaman dan mendapat penguatan lingkungan terdekat (Tahap
Heteronomi).
MB: Mulai
Berkembang,
apabila
peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang
dinyatakan
dalam indikator dan mulai konsisten, karena selain sudah ada
pemahaman
dan kesadaran juga mendapat penguatan lingkungan terdekat dan
lingkungan
yang lebih luas (Tahap Sosionomi).
SM: Sudah
Membudaya,
apabila
peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan
dalam
indikator secara konsisten karena selain sudah ada pemahaman dan
kesadaran
dan mendapat penguatan lingkungan terdekat dan lingkungan yang
lebih
luas sudah tumbuh kematangan moral (Tahap Autonomi).
Catatan:
Guru diharapkan mengembangkan teknik dan instrumen penilaian lebih
lanjut
menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing sekolah.
Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN DAN KOMPETENSI INTI KELAS 1
KOMPETENSI INTI
KELAS I
1.
Menerima dan
menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2.
Memiliki perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, dan guru.
3.
Memahami pengetahuan
faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di
sekolah
4.
Menyajikan
pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam
gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
G. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )
Nama Sekolah : SDN CIPAMOKOLAN - DERWATI
Kelas : IV (empat)
Semester : 1 (satu)
Tema : Indahnya kebersamaan
I.
Kompetensi Inti
Indahnya kebersamaan
II.
Kompetensi Dasar
2.1. PPKn
Menghargai kebhinnekatunggalikaan dan
keragaman agama, suku bangsa (pakaian tradisional, bahasa, rumah adat, makanan
khas, dan upacara adat), sosial ekonomi di lingkungan rumah, sekolah dan
masyarakat sekitar.
2.2. Bahasa Indonesia
Mendengarkan penggunaan bahasa
Indonesia yang baik untuk berdoa (sesuai agama yang dianutnya) di sekolah dan
di rumah.
2.3. Matematika
Menaksir jumlah uang untuk berbelanja
atau jumlah dan jenis benda yang diperlukan untuk suatu kegiatan amal sehingga
sesuai kebutuhan (k2)
2.4. Seni Budaya dan Prakarya
Mengagumi ciri khas keindahan karya
seni dan karya kreatif masing-masing daerah sebagai anugrah tuhan (KI 1)
2.5. PENJASORKES
Menghargai tubuh sebagai anugrah Tuhan
yang tidak ternilai
III. Indikator
3.1.
PPKn
3.1.1.
Memberikan contoh keberagaman di lingkungannya dengan rasa percaya
diri
3.1.2.
Mengagumi keragaman suku, etnis, dan bahasa sebagai keunggulan di
wilayah negara Indonesia
3.2.
Bahasa Indonesia
3.2.1.
Bersikap
tertib (menjaga keheningan) dalam mendengarkan doa
3.2.2.
Mengambil
sikap duduk atau berdiri dengan berdiam diri
3.2.3.
Melafalkan
kata-kata teks doa dengan jelas
3.2.4.
Melafalkan
kata-kata teks doa dengan intonasi yang sesuai
3.2.5.
Menyapa
dengan kata atau kalimat sapaan yang sesuai
3.2.6.
Menyapa
dan mengucapkan selamat dengat kalimat yang sesuai
3.2.7.
Menyapa
dan menyampaikan ucapan terima kasih dengan kalimat yang sesuai
3.2.8.
Menyapa
dan menyampaikn permohonan maaf dengan kalimat yang sesuai
3.3.
Matematika
3.3.1. Menyebutkan
besarnya uang saku yang diterima stiap hari atau minggu
3.3.2. Menyebutkan
sumber perolehan uang saku
3.3.3. Menghitung
besarnya penggunaan uang saku untuk konsumsi, uang tabungan, dan sosial
3.3.4. Membandingkan
nilai uang yang berbeda
3.3.5. Menyelesaikan
operasi hitung yang melibatkan uang
3.3.6. Menentukan
hasil operasi hitung melalui transaksi jual beli yang melibatkan uang
3.4.
Seni Budaya dan Prakarya
3.4.1.
Menjelaskan
keunikan karya seni dan karya kreatif
berbagai daerah
3.4.2.
Memuji
karya seni dan karya kreatif teman
3.4.3.
Merawat
karya seni dan karya kreatif yang ada di
sekolah
3.4.4.
Menunjukkan
kebanggaan terhadap karya sendiri
3.5.
PENJASORKES
3.5.1.
Melakukan
aktivitas fisik secara teratur
3.5.2.
Menerapkan
perilaku hidup sehat di sekolah
3.5.3.
Memperagakan
kombinasi gerak dasar jalan
3.5.4.
Memperagakan
kombinasi gerak dasar lari
IV. Tujuan Pembelajaran
4.1.
PPKn
4.1.1. Dapat memberikan contoh
keragaman agama, bahasa, budaya dan suku yang ada di lingkungannya
4.2.
Bahasa Indonesia
4.2.1. Dapat bersikap tertib
dalam mendengarkan do’a
4.2.2. Dapat melafalkan kata-kata
teks do’a dengan jelas
4.2.3. Dapat menyapa dengan kata
atau kalimat sapaan yang sesuai (mengucapkan selamat, ucapan terima kasih dan
permohonan maaf)
4.3.
Matematika
4.3.1. Dapat menyebutkan jumlah
besarnya uang untuk berbelanja uang untuk berbelanja benda yang diperlukan
4.3.2. Dapat menyelesaikan
operasi hitung yang melibatkan uang
4.4.
Seni Budaya dan Prakarya
4.4.1. Dapat menjelaskan keunikan
karya seni dan karya kreatif berbagai daerah
4.4.2. Dapat merawat karya seni
dan karya kreatif yang ada di sekolah
4.5.
Penjas orkes
4.5.1. Dapat melakukan aktifitas
fisik secara teratur
4.5.2. Menerapkan perilaku hidup
sehat di sekolah
V. Metode Pembelajaran
5.1.
PPKn
5.1.1.
Menghargai kebhinekatunggalikaan dan keragaman agama, bahasa,
budaya dan suku yang ada di lingkungannya
5.2.
Bahasa Indonesia
5.2.1.
Mendengarkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik sesuai dengan
agama yang dianut
5.2.2.
Mengucapkan do’a dengan bahasa yang baik sesuai dengan agama yang
anutnya.
5.2.3.
menyapa dan menyampaikan ucapan
selamat, ucapan terima kasih atau permohonan maaf sesuai dengan
konteksnya
5.3.
Matematika
5.3.1.
Menyelesaikan operasi hitung yang melibatkan uang
5.4.
Seni Budaya dan Prakarya
5.4.1.
Cirri-ciri khas
keindahan karya seni dan karya
kreatif masing-masing daerah sebagai
anugerah Tuhan.
5.5.
Penjas orkes
5.5.1.
Perilaku hidup sehat
5.5.2.
Variasi dan kombinasi gerak dasar untuk membentuk gerakan dasar atletik
jalan dan lari.
VI. Metode Pembelajaran
6.1.
PPKn
§
Ceramah
§
Tanya jawab
§
Demontrasi
§
Penugasan
6.2.
Bahasa Indonesia
§
Ceramah
§
Tanya jawab
§
Diskusi
§
Penugasan
6.3.
Matematika
§
Demontrasi
§
Tanya jawab
§
Diskusi
§
Penugasan
6.4.
Seni Budaya dan Prakarya
§
Ceramah
§
Tanya jawab
§
Penugasan
6.5.
Penjas orkes
§
Ceramah
§
Demontrasi
§
Tanya jawab
§
Penugasan
VII. Alokasi Waktu
7.1.
PPKn
6 x 35 menit
7.2.
Bahasa Indonesia
10 x 35 menit
7.3.
Matematika
6 x 35 menit
7.4.
Seni Budaya dan Prakarya
6 x 35 menit
7.5.
Penjas orkes
4 x 35 menit
STANDAR
KOMPETENSI LULUSAN (SKL) DAN
KOMPETENSI
INTI KELAS IV
|
DOMAIN
|
SD
|
SMP
|
SMA
|
|
|
Sikap
|
Menerima, menjalankan, menghargai, dan
mengamalkan
|
|||
|
Pribadi yang beriman, berahlak mulia, percaya diri
dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efective dengan lingkungan
sosial, alam sekitar, dan serta dunia dan peradabannya
|
||||
|
Keterampilan
|
Menerima, menanya, mencoba, mengolah,
mengkaji, menalar, dan mencipta
|
|||
|
Pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang
efectif dan kreative dalam ranah abstrak dan konkret
|
||||
|
Pengetahuan
|
Mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisis dan mengevaluasi
|
|||
|
Pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi,
seni budaya, dan berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
pereadaban.
|
||||
KOMPETENSI INTI KELAS IV
1. Menerima,
menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual
dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan bertanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaanTuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dantempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual
dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Sanjaya,
Wina.2005.Pembelajaran dalam Implementasi
Kurikulum Berbasis Kompetensi.Jakarta: Kencana.
Mulyasa,
E.2009.Kurikulum yang Disempurnakan.Bandung:
Remaja Rosdakarya
Mulyasa,
E.2010.Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan.Bandung: Remaja Rosdakarya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar